Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Ta'kid Adz-Dzam Bima Yusybihu Al-Madh Dan Contohnya Dalam Balaghah

Pengertian Ta'kidu Dzam Bima Yusybihu Al-Madh Dan Contohnya Dalam Balaghah

Ta'kid Adz-Dzam bima Yusybihu Al-Madh (Memperkuat celaan dengan kata-kata yang menyerupai pujianmerupakan bagian dari Bab Keindahan-keindahan Maknawi dalam Ilmu Badi' bagian pembahasan ke 6 dari 7 pembahasan, yaitu:


1. Tauriyah
2. Thibaq
3. Muqabalah
4. Husnu At-Ta'lil
5. Ta’kid Al-Madh bima Yusybihu Adz-Dzam
6. Ta’kid Adz-Dzam bima Yusybihu Al-Madh
7. Uslub Al-Hakim

Dalam tulisan kali ini kita akan membahas Pengertian Ta’kid Adz-Dzam bima Yusybihu Al-Madh Dan Contohnya Dalam Balaghah.

Ta'kid Adz-Dzam bima Yusybihu Al-Madh ada dua macam:

تأكيد الذَّمِّ بِما يُشْبِهُ المدْحَ ضربان:
1.   أنْ يُسْتَــثْنَى من صفة مدْحٍ مَنْفِيّةٍ صفةُ ذمٍّ.
2.   أن يُثْـبَت لِشيء صفةُ ذمٍّ، ثمّ يُؤتَى بعدَها بأداةِ اسْتـثـناءٍ تَلِيْها صفةُ ذمٍّ أُخرى.
Memperkuat-celaan-dengan-kalimat-yang-menyerupai-pujian-itu-ada-dua-macam:
1.     Mengecualikan-sifat-celaan-dari-sifat-pujian-yang-dinafikan.
2.     Menetapkan sifat celaan atas sesuatu, setelah itu mendatangkan huruf istitsna, diikuti sifat celaan yang lain.

Contoh Jenis Pertama:
Penyair berkata:
لا حُسْـنَ في المنْــزِل إلاّ أنّـه مُـظْلِـمٌ ضيْـقُ الحُجُــراتِ
Tidak ada keindahah di rumah, hanya saja gelap dan sempit kamar-kamarnya.

Penjelasan:
Pada contoh di atas, Penyair mengawali pembicaraannya dengan meniadakan pujian dari sebuah rumah, artinya Penyair benar-benar mencela rumah tersebut. Tiba-tiba Penyair mendatangkan harf al-istitsna yaitu kata إلاّ, sehingga seolah-olah dengan harf al-istitsna tersebut ada bagian rumah yang dikecualikan, dalam artian ada sedikit bagian rumah yang dianggapnya bagus, kesan kepada pendengar seperti itu. Tetapi kalau kita perhatikan kata-kata Penyair selanjutnya pada contoh di atas, justru Ia mengecoh pendengar, ia tidak hendak menyebutkan kebagusan sebagian rumah tersebut, melainkan justru menguatkan celaannya dengan kalimat yang memberi kesan memuji, Penyair di atas benar-benar mencela rumah tersebut.


Contoh Jenis Kedua:
Penyair berkata:
الكلامُ كثيرُ التَّعْقِيدِ سِوَى أنّه مُبْتَذَلُ المعَانِي
Kalimat itu berbelit-belit, disamping maknanya hambar.

Penjelasan:
Pada contoh di atas, Penyair mengawali pembicaraannya dengan mencela sebuah kalimat, artinya Penyair benar-benar mencela kalimat tersebut. Tiba-tiba Penyair mendatangkan harf al-istitsna yaitu kata سِوَى, sehingga seolah-olah dengan harf al-istitsna ada sisi bagus dari kalimat tersebut yang dikecualikan, dalam artian ada sedikit sisi bagus meskipun kalimat tersebut berbelit-belit, kesan kepada pendengar seperti itu. Tetapi kalau kita perhatikan kata-kata Penyair selanjutnya pada contoh di atas, justru Ia mengecoh pendengar, ia tidak hendak menyebutkan sisi kebagusan kalimat tersebut, melainkan justru menguatkan celaannya dengan kalimat yang memberi kesan memuji, Penyair di atas benar-benar mencela kalimat tersebut.


Demikian uraian mengenai pengertian takidu dam bima yusbihul madhi, contoh takidu dam bima yusbihul madhi dan penjelasan takidu dam bima yusbihul madhi dalam balaghah, semoga bermanfaat.

Baca juga:


Sumber: Kitab Al-Balaghah Al-Wadihah, karya ‘Ali Jarim dan Musthafa Amin

Post a Comment for "Pengertian Ta'kid Adz-Dzam Bima Yusybihu Al-Madh Dan Contohnya Dalam Balaghah"